Entrepreneurship, setiap bahasan mengenai entrepreneurship memberikan beragam definisi. Entrepreneurship dapat diartikan sebagai kegiatan kewirausahaan. Terdapat banyak definisi tentang entrepreneurship, yang secara garis besarnya , entrepreneurship dapat diartikan sebagai kemampuan individu dalam menciptakan peluang ekonomis dari sebuah ide usaha baik skala kecil maupun skala besar.
Kemampuan individu berkaitan dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing individu. Oleh karena itu, sebelum memulai menjadi seorang entrepreneur, mengenali diri sendiri sangat penting dilakukan untuk mengetahui kompetensi, bakat , minat dan hobi. Dengan mengetahui potensi atau minat apa yang dimiliki, maka akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan jenis usaha apa yang ingin kita bangun. Kemampuan sepele pun bisa saja berbuah manis apabila kita mampu melihat peluang usaha melalui wirausaha. Karena entrepreneurship dapat dibangun berkaitan dengan ilmu serta kemampuan seorang individu, maka bukanlah hal yang tidak mungkin bila semua orang dapat memulai dan mempraktikkan entrepeneurship.
Menurut Ciputra, entrepreneur handal asal Indonesia yang juga merupakan alumni Teknik Arsitektur ITB, tidak semua orang yang memiliki usaha sendiri dapat dikatakan seorang entrepreneur, seorang entrepreneur sudah pasti seorang pengusaha, sedangkan seorang pengusaha belum tentu dapat dikatakan entrepreneur. Ciri-ciri seorang entrepreneur diantaranya, ia merasakan peluang dan mengejar peluang yang ia rasa cocok dengan dirinya serta percaya bahwa keberhasilan pasti dapat dicapai. Seorang entrepreneur, bukan lah orang yang memilih usaha disemua bidang, namun memilih bidang usaha yang cocok dengan kemampuan dan minat yang dimiliki, lalu mempelajari, mengamati dari dekat, mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, lalu bergerak dengan pengetahuannya itu untuk membangun usaha. Seorang entrepreneur tidak mudah menyerah karena mereka yakin akan berhasil dengan bidang yang mereka pilih. Seorang entrepreneur juga merupakan orang yang bertindak melakukan inovasi serta berani mengambil risiko, baik risiko mental maupun risiko finansial. Jika seorang telah memenuhi ciri-ciri itu barulah dapat dikatakan sebagai entrepreneur. Seorang pengusaha belum tentu seorang entrepreneur karena bisa jadi ia meniru ide usaha yang sudah ada sehingga tidak melakukan inovasi, atau ia mendapat usaha yang sudah dibangun oleh keluarganya sehingga tidak memulai bisnis dengan visi yang berasal dari dirinya.
Jika kita memiliki hasrat untuk memiliki usaha sendiri, hasrat itu harus dimengerti sebagai bakat dan potensi, sehingga tak perlu khawatir apakah kita punya bakat atau tidak, sepanjang ada hasrat, anggap saja itu petunjuk bahwa kita memiliki bakat. Lalu mulailah membangun visi, mencari inovasi, belajar mengambil risiko serta membulatkan tekad untuk menjadi entrepreneur. Jiwa entrepreneurship ini sangat penting kita miliki,beberapa alasan entrepreneurship penting bagi Indonesia diantaranya:
A. Jumlah lapangan pekerjaan yang minim karena tidak seimbangnya antara jobseeker dengan lapangan pekerjaan. Untuk mendapat pekerjaan tentunya akan lebih sulit. Dengan memulai entrepreneurship, maka akan menambah jumlah lapangan pekerjaan.
B. Mengurangi pengangguran, karena jumlah lapangan pekerjaan yang minim, maka tingkat pengangguran akan lebih tinggi, sehingga apabila kita berwirausaha, kita juga dapat membantu menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang yang masih mencari pekerjaan.
C. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi, wirausaha memiliki kontribusi yang baik dalam meningkatkan taraf ekonomi seseorang.
D. Meningkatkan taraf ekonomi suatu wilayah, dengan kegiatan wirausaha yang stabil, akan memberikan nilai ekonomis pada masyarakat sekitar. Dengan adanya penyerapan tenaga kerja, maka penghasilan masyarakat bertambah. Akhirnya taraf ekonomi pemilik usaha dan tenaga kerja juga meningkat.
E. Stabilitas ekonomi Negara meningkat, entrepreneur yang kuat dan jumlah yang banyak dapat menjaga stabilitas ekonomi Negara. Dengan dukungan para entrepreneur yang menyediakan lapangan pekerjaan, taraf ekonomi dan penghasilan akan stabil meskipun Negara dilanda krisis keuangan.
F. Untuk mendukung pembangunan Indonesia menjadi Negara maju, karena negara maju harus punya minimal 2% dari warganya yang berwirausaha (Teori McClelland).
G. Pantang menyerah dan selalu belajar dari kegagalan. Apabila usaha yang dijalankan belum berhasil, jangan menyerah untuk membangun usaha baru, lakukan evaluasi pada usaha sebelumnya yang belum berhasil dan jadikan pembelajaran untuk usaha selanjutnya.
Source: https://www.dewaweb.com/blog/bisnis-dropship/